Tuesday, October 12, 2010

"Duka Itu Belum Pergi"

"Barangkali disana ada jawabnya
Ternyata disanapun terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan, bersahabat dengan kita
coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang"

Kita semua tentu sudah tidak asing lagi dengan lagu Ebiet G Ade di atas. lagu yang selalu kita dengar di televisi ataupun di radio, lagu yang selalu diperdengarkan manakala negeri kita di timba musibah. Baru beberapa minggu ke belakang masyarakat di Sumatra Barat mengadakan Renungan Setahun pasca terjadi Gempa yang memporak-porandakan tanah Minang. Sekarang bangsa kita kembali harus kembali berduka,dengan musibah Banjir Bandang yang menimpa saudara kita di ujung timur Indonesia yaitu Propinsi Papua Barat tepatnya di daerah Wasior.Banjir Bandang yang menurut penuturan masyarakat di identikkan dengan "Tsunami Kecil" itu, meluluhlantahkan daerah Wasior.Semua aktifitas lumpuh total, air mata ini harus kembali berlinang karena musibah ini. Menurut data, saat ini sudah 150 orang di nyatakan meninggal dunia, 103 orang masih hilang, 185 orang mengalami luka berat dan 535 orang mengalami luka ringan, namun ini semua masih data sementara karena proses evakuasi masih berlangsung.ratusan orang kehilangan tempat tinggal dan sementara harus tinggal di rumah sanak saudara di daerah lain atau di tenda-tenda pengungsian. Musibah demi musibah masih saja terjadi pada bangsa kita, apakah ini benar-benar tanda bahwa alam memang sudah enggan bersahabat dengan kita, cuma kita yang bisa menjawabnya sendiri.Maukah kita berbesar hati mengakui kalau apa yang sesungguhnya terjadi ada sedikit andil dari kita.Musibah datang memang karena sudah adanya Takdir Ilahi namun kita tidak bisa mengabaikan bahwa sedikit banyak kita turut memberikan andil dari musibah yang terjadi.Mungkin ketidakmampuan kita untuk menjaga keseimbangan alam dan ekosistem seperti penebangan hutan secara membabi-buta tanpa memperhatikan dampak yang akan terjadi, sehingga hutan menjadi gundul dan tidak dapat menahan laju air dikala musim penghujan seperti sekarang ini.Dan terjadilah musibah demi musibah,kita tidak pernah  memikirkan  mereboisasi hutan setelah kita mengambil manfaat dari hutan tersebut, tentu tidaklah  bijak jika kita mencari siapa yang harus disalahkan dalam permasalahan ini disaat sebagian saudara kita tengah berduka namun setidaknya kita dapat merenung dan mengambil  pelajaran dari musibah yang terjadi. Kita hidup berdampingan dengan alam dan hendaknya kita juga dapat menjaga harmoni kehidupan dengan alam.Allah SWT memang menciptakan hutan untuk diambil manfaatnya, namun tentunya dengan pemanfaatan secara arif dan bijaksana dengan memperhatikan kelangsungan hutan itu sendiri.Dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi jika kita mengeksploitasi hutan secara membabi buta tanpa memikirkan bagaimana menanam kembali pohon atau tanaman yang telah kita ambil.
Saudaraku, Semoga Kalian diberi Kekuatan dalam menghadapi musibah ini...

No comments:

Post a Comment