Friday, October 1, 2010

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Ilmu Sosial Dasar
Bab II : Penduduk,Masyarakat dan Kebudayaan

     Dalam pokok bahasan penduduk,masyarakat dan kebudayaan, dapat dibagi menjadi 3 sub pokok bahasan, yaitu :

1. Pertumbuhan Penduduk
      Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi manusia dari waktu ke waktu. Penduduk,masyarakat dan kebudayaan adalah tiga unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. enduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengadakan kesepakatan bersama untuk secara bersama-sama mengelola kehidupan, sedangkan apa yang menjadi kesepakatan bersama warga masyarakat itulah yang dinamakan kebudayaan.
     Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi bahwa laju pertumbuhan penduduk dunia sudah sedemikian pesatnya. Menurut data dari Biro Sensus Amerika jumlah penduduk yang menghuni permukaan dunia sudah mencapai angka 6.647.186.407 (enam milyar enam ratus empat puluh tujuh juta seratus delapan puluh enam ribu empat ratus tujuh )jiwa dan jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan angka kelahiran yang masih sangat tinggi terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Dibawah ini merupakan tabel laju pertumbuhan penduduk dunia.

Sumber : Wikipedia
   
  Ada beberapa faktor Demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk dunia, yaitu :

1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)

1. Kematian
    Kematian adalah berpisahnya nyawa dengan jasad biologis atau tubuh kita. Hal ini dapat disebabkan oleh penyakit ataupun karena kecelakaan. Angka kematian yang lambat dan angka kelahiran yang tinggi inilah yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali.
     A. Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate)
          Adalah angka yang menunjukan besarnya kematian yang terjadi pada pertengahan tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk.Perhitungan ini disebut kasar karena memperhitungkan kematian secara global atau umum.Perhitungan ini dapat dicari dengan rumus :
CDR =  D  x K
              P
Ket : CDR = Crude Death Rate
         D      = Jumlah kematian ada tahun tertentu
         P      = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
         K      = Bilangan Konstan 1000

     B. Angka Kematian Khusus Menurut Umur ( Age Specific Death Rate )
          adalah jumlah kematian penduduk pada tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
          Perhitungan ini dapat dituliskan dalam rumus :
          ASDR i   =   D i     x K
                            Pm i
           Ket : D i      =  Jumlah kematian pada kelompok umur (i)
                    P m i  =  Jumlah penduduk pada pertengahan tahun pada kelompok umur (i)
                    K       =  Angka konstan


2. Kelahiran
    Kelahiran adalah bertambahnya populasi individu.
     A. Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
          adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu per 1000 penduduk pada pertengahan tahun yang sama.CBR berguna untuk mengetahui tingkat kelahiran yang terjadi di suatu daerah tertentu dan pada waktu tertentu.Hal ini dapat dituliskan dalam rumus :

CBR    =  B  x  K
                 P
Dimana :
CBR    =   Angka Kelahiran Kasar
B         =   Jumlah Kelahiran
P         =   Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun, P= (P0 + P1)/2,
P0       =   Jumlah Penduduk pada awal tahun
P1       =   Jumlah penduduk pada akhir tahun

     B. Angka Kelahiran Umur ( Age Specific Fertility Rate/ ASFR)
          adalah angka yang menunjukkan kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu antara 15-49 tahun. Hal ini berguna untuk memperhitungkan perbedaan fertilitas dari perempuan yang terpapar untuk melahirkan yaitu perempuan usia subur dengan memperhatikan karateristik kelompok umurnya. Hal ini dalam dituliskan dalam rumus :

ASFRi   =   B i    x  K
                   P f i
Dimana :
ASFRi = untuk perempuan pada kelompok umur i, i = 1 untuk umur 15-19 tahun, yakni:
i = 2 untuk umur 20-24 tahun,
i = 3 untuk umur 25-29 tahun,
i = 4 untuk umur 30-34 tahun,
i = 5 untuk umur 35-9 tahun,
i = 6 untuk umur  40-44 tahun,
i = 7 untuk umur 45-49 tahun.
Bi  = Jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i.
Pif = Jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i

3. Migrasi 
    Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional).Migrasi ini terjadi karena adanya perbedaaan pendapatan antara desa atau kota.


Migrasi itu juga terbagi menjadi 2 golongan,yaitu
1. Migrasi Internasional
    yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya
    Migrasi Internasional itu sendiri terbagi atas beberapa macam, yaitu :
    1.  Imigrasi
          yaitu masuknya penduduk dari suatu negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut Imigran.
    2. Emigrasi
         yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut Emigran   
     3. Remigrasi atau Repatriasi, Yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya.
     4. Evakuasi
         Yaitu perpindahan penduduk atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya ke daerah lain karena alasan bencana alam atau perang.
     5. Forensen, yaitu orang yang tinggal di pedesaan atau luar kota tapi mempunyai mata pencaharian di kota

2. Migrasi Nasional/Internal
    yaitu perpindahan penduduk di dalam suatu negara. 

     Proses migrasi itu sendiri telah terjadi sejak beribu-ribu tahun tahun yang lalu, pada periode 40.000 tahun yang lalu jenis manusia purba Meganthropus, Pithecanthropus dan jenis Homo telah mengalami kepunahan. Penghuni kepulauan Indonesia kemudian bergeser ke manusia-manusia migran yang datang dari berbagai wilayah di Asia dan Australia. Proses migrasi awal menunjukkan bahwa populasi-populasi kepulauan Indonesia berasal dari bangsa Australo-Melanesia (Australoid) dan Mongoloid (atau lebih khusus lagi adalah Mongoloid Selatan). Setelah itu datang lagi gelombang migrasi kedua yaitu bangsa Austronesia (Melayu/Proto Melayu/Melayu Tua) yang berasal dari Yunan (wilayah di propinsi Cina bagian Selatan). Migrasi mereka sendiri ke kepulauan Indonesia berlangsung dalam dua gelombang.   

    Migrasi penduduk yang terjadi bukan tidak menimbulkan akibat, tetapi menimbulkan beberapa akibat diantaranya :
1. Urbanisasi
    yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan mencari nafkah.
2. Laju pembangunan yang tidak merata
3. Memungkinkan terjadinya konflik antar kelompok.

     Pertumbuhan penduduk suatu daerah itu cepat atau lambat juga dapat diketahui dari bentuk piramida penduduk.

Struktur penduduk itu sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1.  Piramida Penduduk Muda 
     Komposisi penduduk  yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga pertumbuhan penduduk sangat cepat.
Contohnya adalah negara-negara berkembang, misalnya Indonesia, India, dll
2. Piramida Penduduk Stasioner
    Komposisi penduduk pada wilayah ini memiliki angka kelahiran dan angka kematian sama atau seimbang atau statis sehingga pertumbuhan penduduk sangat lambat.
Contohnya adalah negara maju seperti Denmark, Norwegia,dll.
3. Piramida Penduduk Tua
    Komposisi penduduk pada wilayah ini memiliki angka kelahiran yang rendah dibandingkan dengan angka kematiannya,sebagian besar penduduk adalah dari golongan orang yang dewasa atau tua sehingga laju pertumbuhan penduduk berkurang.
Ketiga piramida penduduk tersebut di atas dapat di gambarkan seperti di bawah ini :
Bentuk Piramida Penduduk Muda 
Sumber : Wikipedia

Bentuk Piramida Penduduk Stasioner


Sumber : Wikipedia

Bentuk Piramida Penduduk Tua
Sumber : Wikipedia

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)

Rasio Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio ketergantungan menurut usia terbagi menjadi 2, yaitu Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
  • Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 - 64 tahun.
  • Rasio Ketergantungan Tua adalah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun
Rasio Ketergantungan dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

RK Total = P(0-14) + P(65+) x 100

                            P (15-65)
dimana :
RK Total     = Rasio Ketergantungan total
P(0-14)   =  Penduduk Usia Muda
P(65+)    =  Penduduk Usia Tua
P(15-65) =  Penduduk Usia Produktif


2. Kebudayaan dan Kepribadian


A. Pertumbuhan  dan Perkembangan kebudayaan Indonesia
          Berdasarkan ilmu arkeologi, perkembangan kebudayaan di indonesia terbagi ke dalam beberapa fase, yaitu :
1. Zaman Batu
    Pada zaman ini belum dikenal logam.Alat-alat kebudayaan terbuat dari batu, selain itu ada juga yang terbuat dari tulang dan kayu.Zaman batu ini terbagi lagi menjadi 3 fase, yaitu :
     a. Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
         Pada zaman ini alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar dan tidak dipoles.Mata
         pencaharian pada masa ini adalah berburu dan meramu makanan secara sederhana.
         Pendukung kebudayaan ini adalah Homo Erectus
     b. Zaman Batu Tengah (Mesolitikum)
         Pada zaman ini alat-alat batu yang digunakan sudah di haluskan.Mata pencaharian pada masa ini
         adalah berburu dan meramu makanan secara lebih baik.Pendukung kebudayaan ini adalah
         Homo Sapiens (manusia sekarang), yaitu ras Austromelanosoide (mayoritas) dan Mongoloide
         ( Minoritas)
      c. Zaman Batu Baru (Neolitikum)
          Pada zaman ini alat-alat batu yang digunakan sudah diasah dan dipoles sehingga kelihatan lebih halus
          dan indah.Tenun dan batik juga sudah dikenal di zaman ini.Mata pencaharian pada masa ini sudah
          bercocok tanam.

2. Zaman Logam
     Pada zaman ini, orang sudah membuat alat-alat yang terbuat dari logam, disamping yang terbuat dari batu.
 Zaman logam ini juga terbagi menjadi beberapa fase, yaitu :
     a. Zaman Tembaga
     b. Zaman Perunggu
     c. Zaman Besi
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu.Antara zaman neolitikum dan zaman logam telah berkembang juga zaman Megalithikum, yaitu kebudayaan yang menggunakan media batu-batu besar.

B. Kebudayaan Hindu,Budha dan Islam
   
  1. Kebudayaan Hindu dan Budha
      Agama Hindu masuk ke indonesia di perkirakan pada awal tarikh Masehi,sekitar abad ke-3 dan ke-4, yang dibawa oleh para musafir dari India, di antaranya Maha Resi Agastya.dan diikuti oleh masuknya agama Budha yang dibawa oleh para musafir dari Tiongkok diantaranya Musafir Budha Pahyien.
Kedua agama ini diterima dengan luwes oleh masyarakat sekitar.Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Budha yaitu Kerajaan Tarumanegara,sedangkan di daerah Sumatra terdapat Kerajaan Sriwijaya yang juga bercorak Hindu-Budha.
Berkembangnya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dapat dilihat dari sejarah kerajaan-kerajaan dan peninggalan-peninggalan yang ada pada masa itu, diantaranya adalah Prasasti, Candi (Borobudur,Prambanan,Mendut,Panataran,dll) Seni ukir, Patung Dewa dan masih banyak lagi peninggalan kebudayaan Hindu-Budha yang dapat kita lihat sampai sekarang.

   2. Kebudayaan Islam
       Agama dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-7 M yang dibawa oleh para pedagang Arab,Persia dan Gujarat dan berkembang pesat sekitar abad ke-13.Agama dan kebudayaan Islam yang mengajarkan tentang Kedamaian tanpa mengenal strata berkembang pesat di Indonesia.Pola penyebaran yang berawal dari masyarakat yang tinggal dipesisir pantai, kemudian dilanjutkan kepada masyarakat yang ada di pedalaman yang dibawa oleh para ulama pada waktu dirasa sangat tepat untuk iklim masyarakat pada waktu itu.Di daerah Jawa,Wali Songo mempunyai peran yang penting dalam menyebarkan Agama Islam kepada masyarakat.Demikian pula di daerah Sumatra,Kalimantan,Sulawesi, Islam berkembang dengan pesatnya sehingga bermuncuylan kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudra Pasai,Demak, Banten,Gowa,Banjar dan masih banyak lagi.
Dengan pola penyebaran yang welas asih,Islam dapat diterima sebagai agama yang baru pada waktu itu dan berkembang pesat di Indonesia smapai sekarang dan menjadi agama mayoritas penduduk Indonesia.

3.Kebudayaan Barat


Kebudayaan Barat masuk ke Indonesia bersamaan dengan zaman Kolonial atau zaman penjajahan di Indonesia.Masuknya kebudayaan barat,mau tidak mau mempengaruhi kebudayaan Indonesia yang sebelumnya sudah di pengaruhi oleh Kebudayaan Hindu-Budha dan Islam. Hal-hal yang dipengaruhi oleh kebudayaan barat adalah:
1. Masyarakat Mulai mengenal strata sosial antara kelas atas dan kelas bawah,sehingga mengakibatkan
    kesenjangan sosial yangterlihat jelas sekali.
2. Munculnya sekolah-sekolah yang mengajarkan kultur dan gaya hidup bangsa Eropa.
3. Bangunan-bangunan baru mulai muncul dengan gaya arsitektur barat.
4. Dengan masuknya kebudayaan barat di Indonesia, maka masuk juga agama baru bangsa Eropa,yaitu
    Katolik. Penyebaran agama Katolik ini dilakukan oleh pendeta-pendeta yang datang dari Eropa, dengan
    wilayah penyebaran daerah ujung timur Indonesia seperti Ambon dan Irian Jaya.

      Keberagaman yang ada di Indonesia hendaknya dapat disikapi dengan arif dan bijaksana oleh seluruh lapisan masyarakat, itulah makna dari Bhinneka Tunggal Ika yang sesungguhnya.Berbeda kebudayaan,suku dan ras tetapi tetap satu yaitu bangsa Indonesia.







No comments:

Post a Comment